Bengkulu – Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Provinsi Bengkulu cq Satuan Kerja Oprasi Dan Pemeliharaan SDA Sumatera VII melakukan penanganan darurat bencana abrasi dan banjir rob dikawasan pesisir Bengkulu utara, Provinsi Bengkulu. Tepatnya di Desa Bintunan dan Serangai.
Penanganan kondisi darurat bencana abrasi dan banjir rob di kawasan pesisir Bengkulu Utara berdasarkan surat jawaban Kepala Satuan Kerja OP SDA Sumatera VII tanggal 14 Nopember 2025 mulai dilaksanakan 9 September 2025, penyedia jasa yang mengerjakan yaitu Kerya Jaya KSO.
Kendati mulai pelaksanaan pekerjaan penaganan abrasi pantai tersebut 9 September 2025, disinggung berapa nilai kontrak, Ka.Satker menjelaskan bahwa penanganan abrasi tersebut belum terkontrak.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen Oprasi Dan Pemeliharaan SDA Sumatera VII, M. Eko Dinasty, ST selaku pejabat yang dipercaya Kementerian PU dikonfirmasi rajawalitoday.com, selasa (18/11/2025) melalui telp whatsaap miliknya terkait pelaksanaan pekerjaan penaganan abrasi pantai tersebut apakah di lakukan penujukan langsung atau pemilihan langsung tidak memberikan jawaban.
Terkesan PPK tidak transparan terkait penanganan abrasi pantai tersebut. Padahal rajawalitoday.com hanya mempertanyakan apakah perusahaan Jasa Karya Jaya KSO ditunjuk langsung atau pemilihan langsung sebagai penyedia jasa yang mengerjakan pekerjaan penangnan abrasi itu.
Terpisa Damar yang mengaku dari penyedia jasa di pengaman abrasi Bengkulu Utara, dikonfirmasi media ini melalui telp whatsaap, Kamis (20/11/2025) terkait dimana alamat perusahaan Kerya Jaya dan siapa Direktur Utamanya memberikan menjelaskan, “ alamat kantor Kerya Jaya di Jl. Hijas Dalam No.168 Pontianak Direktur Utama M.Agus Sardimansyah dalam melaksanakan pekerjaan penanganan abrasi di pantai ini KSO PT. KARYA PRIMA MANDIRI PRATAMA dan PT. JAYA TEKNIK LESTARI,”jelas Damar
Dari patauan media ini, Senin (17/11/2025) kelokasi proyek penaganan abrasi pantai di Desa Bintunan dan Serangai, Kabupaten Bengkulu Utara, terlihat tumpukan pesangan batu kosong dilokasi yang terjadi abrasi patai. Namun media ini belum mendapatkan konfirmasi dari mana sumber batu itu di datangkan. (red)
